Select Page

Meningkatnya intensitas hujan di musim ini, membuat rasa was-was di beberapa titik wilayah di Kabupaten Ngawi yang berdekatan dengan aliran Sungai Solo dan Sungai Madiun. Tentu saja warga yang bermukim di wilayah itu sudah ketar-ketir bila banjir tiba-tiba datang. Mereka trauma bila musibah banjir seperti yang pernah menenggelamkan rumah mereka pada tahun 2007 silam.

Atas rentannya musibah banjir, Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi akhirnya punya greget dengan membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang baru saja diresmikan tanggal 2 Januari 2012. Menurut Kepala BPBD, Eko Heru Tjahjono, ST, Msi, badan ini merupakan sebuah lembaga pemerintah non departemen melainkan di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Tugas dari BPBD adalah membantu Pemerintah Daerah dalam mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu, serta melaksanakan penanganan bencana meliputi pencegahan, kesiap siagaan, penanganan darurat dan pemulihan,” terang Heru, yang sebelumnya menjabat Kabid Tata Perkotaan dan Perdesaan Dinas PUBMCK Kabupaten Ngawi.

Keberadaan Badan ini masih sangat baru di Ngawi, namun kesiapanya sudah terlihat sejak diresmikan. BPBD yang baru lahir ini berkoordinasi dengan BPBD Provinsi di Surabaya untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung dalam menanggulangi bencana, seperti peralatan regu penolong, prahu karet, kendaraan operasi lapangan, tenda, genset, termasuk stok bantuan makanan yang sudah mulai diterima sejak minggu kemarin.

“Sekarang sedang mengajukan ke Provinsi apa saja yang dibutuhkan, dan akan diprioritaskan. Tentu ini sangat menguntungkan, mengingat sekarang waspada banjir di musim hujan ini, jadi makin cepat bantuan datang makin baik,” jelas Heru optimis.

Saat ditanya kesiapannya untuk wilayah Kecamatan Kwadungan dan daerah lainnya yang menjadi langganan banjir, pihaknya telah menyiapkan posko di setiap titik rawan bencana yang bertugas memantau perkembangan di lokasi. Dan sekarang telah tersedia 7500 karung pasir untuk membendung sementara, juga telah melakukan koordinasi dengan Kesbanglinmas, Dinas PU, Satpol PP, pihak pengelola Bengawan Solo dan pengelola Waduk Wonogiri.

Dengan adanya BPBD ini, diharapkan bisa lebih maksimal dalam menangani bencana, tentu saja dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai serta partisipasi berbagai pihak termasuk masyarakat. Bahkan pihak BPBD berinisiatif memberi layanan hotline 24 jam di jalur 081 2344 7475. (Infongawi)