Select Page

14642060_1200014883403536_4822533358302097410_n

Ngawi – Ribuan santri dari sejumlah pesantren di Kabupaten Ngawi mengikuti karnaval santri dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2016, Sabtu (22/10). Peringatan Hari Santri merupakan yang pertama kali diadakan di Kabupaten Ngawi sejak Hari Santri ditetapkan Presiden Jokowi pada 2015 silam melalui Kepres Nomor 22 Tahun 2015.

Ketua Pengurus Cabang NU Ngawi Ulinuhha mengatakan, dia mengerahkan sedikitnya 4.000 santri yang secara serentak akan membacakan salawat nariyah di pesantren-pesantren atau majelis taklim. “Ini perayaan pertama sejak pemerintah menetapkan Hari Santri. NU memandang Hari Santri harus diperingati secara hikmat sebagai bentuk kegembiraan kaum santri yang mendapat pengakuan dari pemerintah. Kami berterima kasih kepada Presiden yang memiliki kepedulian terhadap santri,”.

Sementara Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan bahwa Pelaksanaan Hari Santri diharapkan tidak hanya sekedar Seremonial, tidak hanya melaksanakan kepres, melainkan ini adalah merupakan (culture) budaya yang ada di kabupaten Ngawi. lebih lanjut, Kanang berpesan, ada dua poin yang harus di ingat, pertama, Santri harus bisa mengikuti perkembangan zaman, kedua, santri harus menjadi teladan bagi umat. kedua hal tersebut berlandaskan agama, yang intinya, “Berikan kebebasan mereka menegakkan aturannya, namun jangan sampai keluar dari garis yang sudah diajarkan agama.”.

Selain Karnaval, terdapat sembilan kegiatan lainya dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional diantaranya penyambutan dan pelepasan tim resolusi jihat, bakti santri untuk negeri, ziarah makam aula dan ulama pejuang, festival film pendek “islam dan toleransi”, musabaqoh santri indonesia, nusantara besholawat, upacara hari santri, pengajian akbar dan penganugerahan NU award.