Select Page

aa

Upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kab. Ngawi dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yakni bekerjasama dengan Bank Jatim melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ngawi. Kegiatan tersebut terlihat  saat Bank Jatim Cabang Ngawi memberikan bantuan kepada 25 kepala keluarga (KK) yang masuk kategori kurang mampu di Ngawi mendapatkan bantuan rehabilitasi Rumah  Tidak Layak Huni (RTLH). Bantuan ini diberikan melalui program CSR (Coorperate Social Responsibility) kepada  lima Kecamatan di Ngawi yakni Kec. Geneng, Pitu, Paron, Kedunggalar dan Widodaren yang semuanya di pusatkan dan diterima secara simbolis di Desa Gemarang Kec. Kedunggalar, Selasa 25/10.

Kegiatan ini diawali dengan penyerahan simbolis bantuan CSR bagi 25 RTLH dengan total nilai 238 juta. Penyerahan dilakukan oleh Pimpinan Cabang Bank Jatim Ngawi Ratna kepada Bupati Ngawi Budi Sulistyono yang didampingi kepala DPRD Dwi Riyanto Jatmiko dan Kepala Dinsosnakertrans Ngawi Sunarto. Dalam hal ini Ratna berharap agar pemberian bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan bisa mengurangi tingkat kemiskinan warga Ngawi. Selain itu bantuan ini bisa memberi stimulasi bagi masyarakat dalam menjalani kondisi ekonomi seperti saat ini.

Sementara, Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyampaikan  bahwa program ini merupakan komitmen perusahaan yang ada di Kab. Ngawi dalam mengaplikasikan kebijakan pemerintah. Budi Sulistyono menuturkan bahwa program ini sengaja diarahkan ke bedah rumah agar bantuan tersebut bisa langsung dirasakan oleh masyarkat. Bupati berharap, program ini bisa tepat sasaran kepada yang membutuhkan. “Jadi program CSR ini kita arahkan tidak hanya untuk memperindah kota saja, tapi juga untuk memperindah desa jua,” terang Bupati.

Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa program ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Namun dengan mekanisme yang berbeda. Pemerintah meminta untuk berbagi anggaran dengan desa penerima bantuan melalui pemanfaatan Alokasi dana Desa (ADD). “Sebaga contoh yang diajukan beda rumah ada dua, maka akan direalisasikan tiga, tapi yang satu menggunakan dana ADD,” tambah Bupati.