Select Page

DSC0

Ngawi – Tim peninjauan dan penilaian BKR pusat, datang untuk melakukan penilaian lomba Bina Keluarga Remaja (BKR) tingkat Nasional di Desa Mangunharjo , Kecamatan Ngawi. Kedatangan tim penilai yang di ketua Hemiliana Dwi Putri disambut dengan acara di Desa Mangunharjo, Kamis (12/5), yang dihadiri pada acara tersebut, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ony Anwar, Sekda Siswanto para Tokoh masyarakat dan para ibu-ibu Penggerak PKK Kabupaten Ngawi.

Bina Keluarga Remaja (BKR) merupakan program strategis dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia yang berkualiatas dalam lingkungan masyarakat. Program BKR merupakan upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan orang tua dan anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja.

Dalam sambutan Bupati Ngawi Budi Sulistyono  pemerintah Kabupaten Ngawi selalu berkomitmen mensukseskan program – program yang bertujuan mewujudkan ketahanan keluarga salah satu diantaranya kegiatan kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Roudhatul Jannah yang ada di Desa Mangun harjo. Kegiatan BKR Roudhatul Jannah salah satunya melaksanakan penanaman dan pemeliharaan pohon buah remaja ( Remaja Cinta Buah), dan  Budi daya padi merah oleh BKR untuk perbaikan gizi balita.

Budi Sulistyono juga mendukung setiap upaya yang ditujukan untuk memantap tingkatkan pembinaan remaja melalui wadah Bina Keluarga Remaja. Diharapkan dengan adanya penilaian lomba keberadaan BKR akan semakin maju dan berkembang sebagai wadah pembinaan remaja supaya terarah dan berkualitas lahir dan batin.

Ketua tim penilai Hemiliana Dwi Putri menjelaskan, Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Pada masa remaja timbul permasalahan-permasalahan yang menyangkut kehidupan remaja seperti seksualitas, narkoba dan HIV/AIDS.

Dalam membina remaja agar tidak salah arah mengarungi kehidupan maka peranan keluarga sangat penting. Keluarga harus mampu menjawab dan mengarahkan setiap permasalahan yang dihadapi remaja terutama menyangkut tentang kesehatan reproduksinya. Agar keluarga mampu menjadi teman curhat maka mereka perlu diberikan pengetahuan yang cukup mengenai permasalahan remaja.

Di akhir sambutan Hemiliana Dwi Putri mengungkapkan, Salah satu yang sarana yang bisa sebagai wadah keluarga untuk saling belajar dan berbagi pengalaman tentang mangatasi permasalahan remaja adalah melalui pembentukan Bina Keluarga Remaja (BKR) di Masyarakat. Melalui BKR setiap keluarga yang memiliki remaja dapat saling bertukar informasi serta berdiskusi bersama tentang hal-hal yang berkaitan dengan remaja. Seperti program GenRe, penanaman nilai moral melalui delapan fungsi keluarga, pendewasaan usia perkawinan, seksualitas, NAPZA, HIV/AIDS dan ketrampilan hidup serta komunikasi efektif orang tua terhadap remaja. Selain itu, melalui BKR juga mempunyai peran orang tua dalam pembinaan tumbuh kembang , kebersihan dan kesehatan serta pemenuhan gizi remaja.