Select Page

Screen Shot 2016-03-23 at 14.31.33

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi tidak dapat pisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari pembangunan ekonomi selanjutnya. Untuk membuka akses jalan yang selama ini kurang optimal agar mampu meningkatkan aksesibilitas yang menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Ngawi membangun Jembatan Ngancar yang menghubungkan jalan di Kecamatan Pitu dengan Kecamatan Paron.

Jembatan Ngancar ini merupakan salah satu wujud nyata keberhasilan pembangunan di Kabupaten Ngawi di masa kepimpinan Budi Sulistyono yang dilaksanakan secara terencana, terarah, terprogram dan terukur. Artinya, setiap program yang dilaksanakan ada tolok ukur yang bisa dijadikan indikator untuk menilai apakah suatu program bisa dikatakan berhasil atau tidak. Pembangunan infrastruktur khususnya jembatan merupakan keinginan masyarakat dan pemerintah daerah. Dalam hal ini, pembangunan Jembatan Ngancar ini telah mengeluarkan biaya yang cukup besar, yaitu mencapai 30 milyar rupiah.

Jembatan Ngancar ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemimpin kepada masyarakat dalam masa kepemimpinan Kanang – Ony Periode Tahun 2010 – 2015 di Kabupaten Ngawi. Dengan adanya jembatan Ngancar ini dapat menjadi penyemangat masyarakat Pitu dan sekitarnya agar bisa bekerja lebih giat lagi dalam mewujudkan perekonomian Kabupaten Ngawi yang lebih maju. Jembatan Ngancar ini pun sangat dimanfaatkan manfaatnya oleh masyarakat. selain mempermudah akses dan menghemat waktu dan biaya juga dengan adanya jembatan ini masyarakat bisa melihat potensi lain.

Pembangunan jembatan Ngancar ini sudah lama diidam-idamkan oleh warga dua desa, dua kecamatan itu. Karena selama ini warga Ngancar hendak ke Ngale maupun ke Kota harus memutar sejauh lebih 15 kilometer atau yang lebih dekat menyeberang sungai Bengawan Solo dengan perahu.

Selama ini Kawasan Ngancar ini merupakan daerah dengan kondisi perputaran ekonomi yang sangat lambat, padahal dari potensiĀ  perputaran ekonomi di wilayah tersebut cukup tinggi, mulai dari hasil pertanian hingga perindustrian. Sekarang Jembatan Ngancar Pitu telah berdiri kokoh, arus lalu lintas sudah mulai padat dan masyarakat sekitar maupun luar bisa merasakan adanya jembatan ini. Kedepan dengan kehadiran jembatan ini diharapkan mampu membuka akses ekonomi bagi masyarakat di utara sungai, memberi dampak dalam laju pertumbuhan ekonomi, dan membuka kawasan industri.