Select Page

Untitled-1

Kamis, 9 Oktober 2015 di Desa Tirak Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi diselenggarakan acara Panen Raya Padi Sehat Rintisan Cluster Organik JP4O Jawa Timur. Acara ini dihadiri Penjabat Bupati Ngawi Drs. Sudjono, MM., Setda Drs. Siswanto, MM., Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur yang diwakili Komisi D , Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. WIbowo Eko Putro , Pimpinan DPRD Kabupaten Ngawi, Ketua JP4O Provinsi Jawa Timur,  Dewan Penasehat JP4O Kabupaten Ngawi Ir H. Budi Sulistyono, Uspimda Kabupaten Ngawi, dan warga masyarakat Desa Tirak Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi.

Ketua JP4O Provinsi Jawa timur Menjelaskan bahwa anggota JP4O (jaringan pembuat dan pengguna pupuk organik ) Provinsi Jawa Timur sekitar 3000 GAPOKTAN  dan yang hadir pada acara ini  adalah JP4O dari sumenep, blitar, ponorogo, kediri dll. Rintisan Cluster Organik adalah sumbangan JP4O kepada bangsa dan negara untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Isu dasarnya adalah ketahanan pangan nasional tidak bisa diperoleh dengan kuantitas produksi tetapi dengan meningkatkan kualitas produksi, yaitu untuk menghasilkan beras yang sehat dan  bebas residu sehingga indek perkapita kebutuhan beras nasional akan turun karena beras sehat/atau beras organik mampu membuat rasa kenyang lebih lama. Sehingga meningkatnya  produksi beras organik akan meningkatkan kesejahteraan petani secara langsung. Rintisan Cluster Organik mempunyai muatan yaitu Demplot Sistem Budidaya Tanaman Sehat, di Kabupaten Ngawi mempunyai Demplot 400 hektar yang tersebar di Kecamatan Kwadungan dan kecamatan-kecamatan lain, dan di Jawa Timur ada 2000 hektar yang panen di musim ini, maka pada  tahun 2016 JP4O akan mencanangkan ekspor beras organik keluar negeri.

Ir. H. Budi Sulistyono Dewan Pembina JP4O Kabupaten Ngawi dalam sambutannya mengatakan bahwa ketergantungan terhadap pupuk kimia makin menjerat petani, mahalnya pupuk dan mahalnya biaya pupuk , dan kebutuhan pupuk kimia makin bertambah, mengakibatkan  tanah makin tegantung pada pupuk kimia dan akan makin rusak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut  maka JP4O mempelopori beras organik, dimana di Desa Guyung telah dicoba produksi beras organik dan sekarang telah berkembang.

Dr. Ir. Wibowo Eko Putro  Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam sambutannya mengatakan bahwa produksi gabah di Kabupaten Ngawi sangat besar dan luar biasa, dimana Ngawi  adalah salah satu dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur sanggup menyediakan gabah setiap tahun hampir 800 ribu ton, menduduki peringkat  ke-5 setelah  Jember, Lamongan, Banyuwangi, dan Bojonegoro. Pertahunnya  Kabupaten Ngawi surplus beras 400 ribu ton, sedangkan untuk Jawa Timur surplus 5 juta ton beras. Dapat disimpulkan beras dari Kabupaten Ngawi bukan hanya untuk konsumsi masyarakat Jawa Timur saja, tetapi untuk konsumsi nasional, jadi program ekspor beras Provinsi  Jawa Timur ditahun 2016 akan terlaksana.

Drs. Sudjono, MM., selaku Penjabat Bupati Ngawi mengatakan bahwa panen raya ini menunjukkan bahwa Kabupaten Ngawi adalah salah satu lumbung pangan di Jawa Timur, dan beliau mengharapkan dengan pemakaian pupuk organik  maka  taget panen padi 7 ton per hektar bisa tercapai