Select Page

aa

Ngawi – Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar menjadi wakil Kabupaten Ngawi dalam lomba LPMD berprestasi tingkat provinsi 2015. LPMD desa ini dinilai berhasil menjalankan perannya sehingga peran masyarakat dalam pembangunan cukup tinggi.

Tingginya peran serta masyarakat dalam pembangunan tersebut menjadikan LPMD Desa Kawu akhirnya menjadi wakil Kabupaten Ngawi maju ke tingkat provinsi.

Ketua LPMD Desa Kawu, Drs. Suwardi mengatakan, selama ini pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa selalu melibatkan masyarakat. Dari tahun ke tahun, peran serta warga terus meningkat dibuktikan dengan semakin tingginya nilai swadayanya.

“Pemerintah desa bersama LPMD selalu melibatkan masyarakat untuk berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah swadaya masyarakat dari tahun ketahun selalu meningkat,” katanya saat memaparkan program yang sudah dilaksanakan oleh LPMD di hadapan dewan juri dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Propinsi Jawa Timur ( Bapemas Jatim), Rabu (5/8//2015).

Program yang dijalankan oleh LPMD selama ini menurut Suwardi selalu disesuikan dengan RPJMDes yang dituangkan dalam RKPD tahunan. Termasuk didalamnya peran aktif LPMD untuk memilih priorotas pembangunan pada tiap tahun anggaran.

Sementara itu, PLH  Bupati Kabupaten Ngawi Siswanto yang di wakili Asisten I Bidang Pemerintahan Budiono, mengungkapkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) ini merupakan lembaga yang dibentuk atas prakarsa masyarakat, sebagai Mitra Pemerintahan Desa dalam menampung dan menyalurkan aspirasi kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. LPMD dibentuk bertujuan untuk menpercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan, pengembangan kemitraan, pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat.

Dalam sambutannya Asisten I Bidang Pemerintahan Budiono menegaskan lomba LPMD ini merupakan salah satu indikator pemberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan. Ada beberapa kriteria penilaian yakni adminitrasi, pelibatan perempuan dalam desain pembangunan serta kemampuan dalam menggali swadaya masyarakat dan jaringan keluar.

“ Karena akan menyangkut banyak faktor, kemampuan menggaet modal sosial dan juga memerankan masyarakat sebagai subjek pembangunan sangat penting, lanjutnya.