Select Page

Untitled-silat

Dalam rangka mempersiapkan atlit Pencak Silat yang akan turun di Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat 2016 mendatang, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur menyelenggarakan  Kejuaraan Provinsi (Kerjurprov) Silat di GOR Bung Hatta Kabupaten Ngawi 23-29 Mei.

Ajang tersebut merupakan agenda rutin IPSI Jawa Timur. Kejuaraan kali ini diikuti  29 dari 38 Kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur dengan jumlah peserta sebanyak 260 atlit (190 Putra/70 Putri).

Sementara Ketua Umum IPSI Jawa Timur Rasiyo mengatakan Kejurprov yang digelar kali ini mempunyai tiga arti penting yaitu Pembibitan, Pembinaan dan puncaknya Peningkatan Prestasi untuk mempertahankan gelar juara umum yang selama ini identik dengan Jawa Timur di ajang empat tahunan tersebut.

“Tahun 2008 lalu, Jatim berhasil menjadi juara umum pertama kalinya dengan meraih 4 medali emas demikian juga pada PON Remaja di Surabaya beberapa saat yang lalu. Tentunya ini merupakan tantangan berat bagi pengurus untuk setidaknya mempertahankan medali emas dan menjadi juara umum di PON Jawa Barat (Jabar) 2016 mendatang,” terang Rasiyo sewaktu membuka Kejurprov di GOR Bung Hatta Ngawi, Sabtu (23/05).

Untuk mewujudkan tujuan tersebut dibutuhkan kerjasama antar semua lini, kerja keras disertai doa. “Ini adalah tanggung jawab kita semua, saya percaya pada anda semua, Jawa Timur di tangan anda, tetap berpegang prestasi yaitu Jawa Timur Juara Satu Tingkat Nasional“.

Sementara Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Djatmiko menyambut baik kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan, semoga event tersebut membawa dampak positif untuk dunia persilatan di Kabupaten Ngawi.

IPSI Jatim menerapkan Promosi Degradasi (Promdeg) bagi pesilat Puslatda persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016, dalam Kejurprov IPSI di Ngawi.

Dalam Kejurprov nanti, semua atlet Puslatda akan membela daerah masing-masing. “Mereka harus mampu meraih juara di event ini. Jika gagal juara, maka atlet itu harus siap di depak. Jika juara kemungkinan besar akan masuk dalam Puslatda.

Sedangkan Surabaya tercatat paling banyak mengirimkan atletnya yakni 32 pesilat di Kejurprov sedangkan Ngawi selaku tuan rumah hanya mengirimkan 14 pesilat. Sesuai scedulnya pada hari pertama kali ini akan dimainkan 55 partai dari semua kelas yang dipertandingkan.