Select Page

PKKgif

Ngawi- Wakil Ketua TP PKK dr. Ana Ony Anwar membuka acara Pelatihan pendidikan kecakapan keorangtuaan untuk menanggulangi kenakalan remaja yang semakin tidak terkontrol. Acara ini dilaksakan di gedung spertemuan PKK pada harai,Kamis 27/11/2014.

Untuk memaksimalkan pelaksanaan sepuluh progrm pokok PKK untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat, PKK Kabupaten Ngawi melaksanakan peningkatan kapasitas pendidikan orang tua melalui pendidikan kecakapan keorangtuaan yang diikuti oleh seluruh kader PKK Desa, Kelurahan dan Kecamatan se-Kab.Ngawi turut hadir juga Wakil Ketua TP PKK I, Wakil Ketua TP PKK II dan Narasumber dari Dinas Pendidikan,Kapolres dan BPP KB.

Wakil Ketua TP PKK dr. Ana Ony Anwar saat membuka pelatihan ini memberikan mengatakan pendidikan kecakapan keorangtuaan ini berkaitan dengan pendidikan karakter, peranan keluarga terhadap pentingnya pendidikan usia dini, deteksi dini faktor resiko ibu menyusui serta pencegahan penyakit dan pembinaan terhadap ibu dan anak. Menurut Ana Anwar pendidikan kecakapan keorangtuaan sangat tepat diberikan pada anggota Dharma Wanita, TP PKK Kabupaten Ngawi kecamatan dan desa/kelurahan, mengingat mereka memiliki peran penting sebagai motor penggerak pembangungan dalam kecakapan keorangtuaan. Dengan metode pembelajaran adalah pemaparan, presentasi diskusi dan wawancara, tanya jawab, praktek dan kerja kelompok. Kegiatan pendidikan kecakapan keorangtuaan menghadirkan narasumber dari Dinas Pendidikan ( Supardi SH.Mpd), Kapolres (Aiptu Bambang Sutejo ) dan BPP KB (Bpk Hadi M).

Salah satu narasumber dari dinas pendidikan Supardi SH.Mpd menyapaikan materi tentang pendidikan dini kepada anak mengatakan para orang tua harus memperhatikan perkembangan anak termasuk pendidikan mulai sejak dini.Termasuk dalam mengajarkan anak untuk bergaul dengan temannya. “Kami harapkan orang tua yang mempunyai anak agar bisa mendidik anaknya untuk bergaul dengan baik,” ujar Supardi SH.Mpd. Bahkan kalau bisa orang tua harus selalu mengawasi gerak gerik anaknya agar tidak menyimpang kedalam pergaulan yang kurang baik. Orang tua harus slalu bisa terbuka terhadap anak tentang semua keluhannya dan sebisa mungkin untuk bisa memberikan solusi terhadap keluhannya itu. Supardi juga menyampaikan kepada setiap para orang tua haruslah bersifat aktif untuk mengetahui perkembangan pergaulan anak-anak sekarang. “Karena selain pergaulan dengan teman kemajuan teknologi sekarang juga bisa merusak moral para anak kita kalau mereka salah memanfatkannya,”terang Supardi SH.Mpd.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan dan penjelasan dari Aiptu Bambang Sutejo yang menjelaskan hokum dan pasal kekerasan perempuan dan anak serta pemaparan dari BPP KB. (Dony)