Select Page

Ngawi – Roadshow Ngawi Ijo Royo-royo kali ini mengambil tempat di Desa Ketanggi Kecamatan Ngawi (28/03). Ir. H. Budi Sulistyono Bupati sebagai penggagas Program ini senantiasa memimpin kegiatan semacam ini. Tampak mendampingi  Ony Anwar, ST Wakil Bupati, Sekda Drs. H. Siswanto, MM., Kepala Satker, Jajaran Camat, Lurah Ketanggi, serta warga masyarakat ketanggi.

DSC_0286

Ir. H. Budi Sulistyono Bupati memberikan arahan pada Road Show Ngawi Ijo Royo-royo Desa Ketanggi

Ir. H. Budi Sulistyono Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa implementasi dari Program Ngawi Ijo Royo-royo secara sederhana adalah bagaimana agar lahan pekarangan yang sempit dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk berbagai tanaman. Adanya dukungan teknologi pertanian saat ini, tanaman-tanaman dapat dikemas dalam media  seperti polibag atau pot untuk ditanami semisal terong, kangkung, cabe yang dapat mampu memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Selain bermanfaat dari sisi lingkungan tanaman tersebut dapat memenuhi kebutuhan kita yang mendesak dan juga tanaman yang kita tanam memberikan nilai ekonomi. Bupati menekankan sekali lagi bahwa tujuan launching program Ngawi Ijo Royo-royo adalah mengembalikan kesadaran masyarakat untuk menghijaukan lingkungannya, menghijaukan setiap titik yang ada di bumi Ngawi ini. Manfaat dari Program Ngawi Ijo Royo-royo ini tentu saja banyak sekali antara lain: 1. mengurangi panas bumi dan bumi kita akan kembali sejuk,; 2.resapan-resapan air makin tinggi, sehingga cadangan air semakin besar,; 3.manfaat dari tanaman secara langsung, seperti tomat, pepaya, cabe .., dsb.

DSC_0191

Sejak dini siswa-siswi juga diberikann edukasi tentang Ngawi Ijo Royo-royo. Foto : Bupati dan Ibu bersama siswa-siswi TK.

Bupati memberikan apresiasi kepada Warga masyarakat Desa Ketanggi, Kecamatan Ngawi yang menunjukkan keaktifannya dalam menyukseskan Program Ngawi Ijo Royo-royo. Bahkan diantara warga ada yang telah sejak lama membudidayakan berbagai tanaman buah-buahan yang dinilai cukup unggul seperti: Tanaman Jeruk Gulung, Kelengkeng yang usia 4 tahun sudah bisa berbuah, Tanaman Mentega (konon saat ini cukup langka), dan tanaman sayuran seperti kangkung, terung, cabe, sawi, serta berbagai tanaman hias. Desa Ketanggi juga mempunyai 12 kelompok budidaya lele dumbo dengan media kolam terpal yang mampu memenuhi kebutuhan lauk pauk warga masyarakat Desa Ketanggi. Hebat !