Select Page

Batik Ngawi tembus pangsa pasar nasionalGuna Mendongkrak potensi sumber daya kerajinan batik khas Bumi Orek-Orek, Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ngawi menggelar pelatihan batik selama 2 hari mulai tanggal 28-29 November 2013 di Aula Hotel Sukowati. Pembukaan pelatihan dilakukan oleh Kepala Dinas Dinkop, UMKM dan Perindustrian setempat, Muhamad Sofyan.

Nampak juga turut hadir antara lain para pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Ngawi, Pendamping dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan seluruh peserta pelatihan.

Pelatihan diikuti sebanyak 30 orang lebih pengrajin yang berasal dari 6 desa dari 6 kecamatan seperti Paron, Kedunggalar, Kwadungan, Widodaren, Ngrambe dan Ngawi Kota, yang merupakan tindak lanjut dari program sebelumnya.

Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM. Menurut Muhamad Sofyan, bahwa pelatihan ini merupakan kesempatan sekaligus peluang bagi peserta untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan sebagai ajang mengasah keterampilan dan keahlian melalui Pelatihan Batik Tulis dan Batik Jumputan.

“Seperti diketahui perkembangan batik khas Ngawi menunjukan angka peningkatan terkait permintaan pasar terlebih saat ini sudah tersebar di show room berbagai wilayah dengan demikian upaya pelatihan ini memang sangat diharapkan mampu menembus pangsa pasar yang ada secara nasional,” terang Sofyan.

Sementara Harsoyo, kepala bidang produksi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ngawi menjelaskan peningkatan produk unggulan yang dihasilkan dari pengrajin selama setahun terakhir sudah menembus angka diatas 5 persen.

“Yang menjadi perhatian kita adalah tindak lanjut dari pengrajin itu sendiri setelah menerima bantuan alat yang kita, maka dalam perjalananya kita akan terus memantau perkembanganya,” tegas Harsoyo.

Kemudian seperti penjelasan dari Hari Susetyo pemandu pelatihan salah satu pelaku usaha batik dari Malang, Jawa Timur. Urainya, semakin berkembangnya trend fashion saat ini, memberi pengaruh positif terhadap pengrajin kain yang haus akan kreasi dan inovasi.

Menurutnya, inovasi bisa dikembangkan seperti halnya Batik jumputan. Pengertian lain, Batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, diikat dengan tali kemudian dicelup dengan warna. (sinarngawi.com)