Select Page

web 1Hasil dari mengamati keseharian masyarakat Ngawi, Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyimpulkan bahwa budaya gotong royong sudah mulai luntur, tidak mau tinggaol diam menunggu hilangnya budaya luhur itu, Bupati berupaya menghidupkan budaya tersebut melalui kerja bhakti. Kali ini (13/12) kerja bhakti dilaksanakan di Desa Beran Kecamatan Ngawi, pemilihan desa beran bukan tanpa alasan karena Desa Beran sedang dipersiapkan untuk mengikuti lomba Posyandu tingkat Nasional.

Posyandu yang akan mengikuti lomba adalah POSYANDU CEMPAKA yang ada di desa Beran, Posyandu ini mempunyai 16 kegiatan unggulan antara lain, Taman Posyandu, Restu Ibu, Pos Gizi, Dana Sehat, Kelas Ibu Hamil, P4K, Pijat Bayi, Kebun Sayur Balita, Kolam Balitaku, Posyandu Lansia, Remaja Peduli Lansia, Remaja Peduli Posyandu, Pemantau Jentik Berkala, Survey PHBS, Posbinda, dan Kebun Toga.

           web 2“Kegiatan Posyandu memiliki nilai strategis untuk pengembangan SDM sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya manusia sejak dini,” terang Ketua Tim Penggerak PKK Kabuapten Ngawi Ny. Antiek Budi Sulistyono.

            Ke 16 unggulan kegiatan POSYANDU CEMPAKA ditunjang oleh sinergitas antara aktifitas kader POSYANDU,PKK, perhatian dan keterlibatan langsung.Aparatur pemerintah dalam instansi terkait,kerjasama lintas program, dan yang paling penting mendasar adalah PERAN SERTA MASYARAKAT dalam kepemilikan POSYANDU. “Semua kegiatan ditunjang oleh sinergitas semua komponen baik kader, aparatur pemerintah dan masyarakat”, tegas Antiek. Seperti yang terlihat pada hari ini semua komponen masyarakat bersinergi bekerja bhakti membersihkan lingkungan sekaligus mempersiapkan Desa Beran untuk mengikuti lomba.