Select Page

Aksi freestyle yang menguji adrenalin ditunjukan sejumlah freestyler lokal di jalur tengah Alun-alun Merdeka kemarin (01/12). Dengan berbagai gaya akrobatik, mereka tampak piawai menghibur ratusan penonton yang menjubeli arena. Bahkan, Sekretaris Daerah (sekda) Mas Agoes Nirbito yang juga berada di kerumunan penonton sempat mengacungkan tangan tanda kekagumannya. “Salut dengan aksi-aksinya,” terang Mas Agoes Nirbito di sela-sela kerumunan penonton. Aksi freestyle kerap melakukan stoppie (mengangkat roda belakang), burnout (memutar roda belakang saat berhenti) dan wheelie (mengangkat roda depan disertai gerakan memutar). Sayangnya, arena yang sempit membuat sebagian freestyler kesusahan memaksimalkan aksinya. Bahkan, tak jarang harus menabrak trotoar saat melakukan gerakan wheelie. “Kalau lokasinya luas, mungkin mereka (freestyler) bisa lebih memberikan tontotan menarik.” ungkapnya.

Rudi Sulisdiana, koordinator kegiatan mengatakan, kepiawaian para freestyler lokal ini mayoritas secara otodidak. Karena sering menonton aksi-aksi serupa di even-even otomotif, memunculkan keinginan untuk menirukan. Lantas memperagakan secara perlahan. “Pasti sering terjatuh saat latihan. Tapi kalau sudah mahir seperti ini, resiko kecelakaan bisa diminimalkan,” urainya. Aksi freestyle ini membarengi kegiatan touring wisata kuliner yang digagas Pemkab. Diawali dari warung makan di pinggir Bengawan Solo di Desa Dumplengan, Pitu. Peserta touring yang jumlahnya mencapai 700 unit sepeda motor lantas mengelilingi kawasan Ngawi barat dan selatan. Seperti Kecamatan Kedunggalar, Widodaren, Ngrambe, Jogorogo, Kendal, Gerih, Geneng, Paron dan kembali lagi ke Kota. (jawapos-radarngawi)