Select Page

Atlet yang berkiprah di Pekan Olah Raga Kabupaten (PORKAB) diharapkan terus memupuk kemampuan dicabang olah raga yang ditekuni. Itu tak lepas potensi yang dimiliki atlet lokal sudah diatas rata-rata. Bukan tak mungkin kedepannya bisa menjadi atlet andalan daerah dipentas bergengsi seperti Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) dan diikut sertakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).

“Kejuaraan PORKAB semacam ini bisa menjadi wadah dan seleksi bagi atlet pemula yang potensial,” terang Budi Sulistyono selaku bupati Ngawi pada upacara penutupan PORKAB diareal Monumen Soerjo, hari Sabtu tgl 10 November 2012.
PORKAB bisa menjadi acuan atlet lokal menunjukkan kemampuan. Itu bisa dilihat saat pertandingan sejumlah cabang olahraga yang dipertandingkan. Meski masih berusia belasan tahun mereka begitu gigih untuk bisa menjadi yang terbaik. Dengan catatan wajib menjunjung tinggi sportifitas saat berlaga. “jiwa sportifitas harus ditanamkan kepada atlet pemula. Karena sudah menjadi bagian dalam kejuaraan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu bupati Ngawi menyerahkan trophy ke tiga kecamatan peraih medali terbanyak. Yakni Ngawi Kota (9 medali emas, 7 perak dan 6 perunggu), Jogorogo (8 Medali emas, 3 perak dan 2 perunggu) serta Paron ( 3 medali emas, 4 perak dan 7 perunggu). Bupati Ngawi pun menyerahkan piagam penghargaan terhadam atlet yang berprestasi. “Bila atlet pemula ini terus dilakukan pembinaan, tentu akan tentu akan menjadi aset berharga didaerah nantinya. Dan kami berharap mereka (atlet) mampu mengharumkan Ngawi dikancah regional dan nasional,” jelasnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Rachmad Suprasono selaku ketua KONI cabang Ngawi. Selama 10 hari pelaksanaan PORKAB berlangsung sukses. Nyaris tidak ada kendala disetiap pertandingan dimasing-masing cabang olahraga. “Kami bisa mengatakan PORKAB sukses dalam penyelenggaraan, begitu pula sukses dalam mengakomodir atlet junior”. Uangkap pria yang akrab disapa Sony ini. (radarmadiun)