Select Page

Bulan yang penuh berkah ini, ternyata tak disia-siakan oleh sebagaian masyarakat Ngawi guna mengais rejeki. Bahkan beberapa dari mereka yang sebelumnya bekerja sebagai Supir angkot, memilih menjadi penjaja Tajilan karena hanya dengan modal kecil mampu raup keuntungan hingga ratusan ribu Rupiah.
Suradji (45) warga Desa Kebon Kec. Paron Ngawi, merupakan salahsatu dari sekian puluh pedagang Tajilan yang menempati trotoar bilangan Jl Yos Sudarso serta dipinggiran Alun-alun Ngawi. Bersama Putri sulungnya, Nana, dagangan yang buka 2 jam menjelang Adzan Maghrib berkumandang, bapak empat anak ini mengaku mampu mengantongi keuntungan 150 ribu per harinya.

Kolak menjadi favorit tersendiri bagi masyarakat, selain juga Es Buah serta beberapa macam manisan buah, Para penjaja Tajilan ini telah menyiapkan makanan ringan ditambah sayur dan lauk-pauknya. “Dagangan saya selalu habis. Dan untuk lauknya masyarakat suka sekali dengan masakan Garang Asem. ( Sejenis lauk daging ayam yang dibungkus daun pisang yang rasanya pedas dan berkuah-Red).” Papar Suradji.

Sementara, selain diwilayah alun-alun dan sekitarnya, nampaknya penjaja Tajilan juga menyebar dibeberapa tempat, seperti di Jrubong, Paron, Kandangan dan tak kalah ramainya meski terbilang wilayah pelosok, seberti di Desa Gunungsari juga nampak satu-dua penjaja Tajilan. Rata-rata mereka mengaku selalu kehabisan Jajanan mereka sebelum Waktu Buka Puasa tiba.(sinarngawi.com)