Select Page

Magetan Bumi Indonesia. Telaga Wisata Sarangan, sedikitnya ada 10 sarana tempat duduk untuk peristirahatan pengunjung yang tersebar di pinggir telaga. Namun dari sekian sarana tempat duduk di salah gunakan oleh para penjual sate maupun makanan lainnya untuk berjualan.

Hal ini, sangat merugikan pengunjung. “Seharusnya sarana  tempat duduk di peruntukan  pengunjung untuk bersantai  berubah fungsi di jadikan tempat jualan sate maupun jajan lainnya oleh warga setempat,” kata Rizal pengunjung asal Surabaya.

“Ini perlu ada penegaskan dari pihak terkait  mengingat sarana tersebut di peruntukan bagi kami yang sedang berkunjung,” ungkapnya

“ Bagimana tidak kesal mas, setiap berkunjung ke Sarangan bersama keluarga sesampai di tempat, saya jarang bahkan tidak pernah menemui tempat itu kosong dari penjual. Melihat sudah di tepati penjual saya bersama keluarga setelah jalan-jalan memilih duduk di bibir telaga, meskipun kami harus extra hati-hati takut kalau ke jebur,” jelasnya.

Lebih dari  100 penjual sate kelinci dan bakso tiap bulannya di tarik iuran sebesar RP.9.000,00, oleh petugas. Salah satunya dari sekian penjual kaki lima di telaga Sarangan terutama yang menepati tempat duduk pengujung mereka merasa lebih nyaman, sebab, dari pihak setempat tidak pernah menengur.”Saya sudah lebih kurang 2 tahun menepati tempat ini, tetapi  tidak ada yang menegur,”kata Rusmini salah satu penjual.

Selain di tepati berjualan oleh kaki lima, tempat duduk yang mestinya untuk para pengujung, banyak di temui yang sudah rusak parah, bahkan ada pula papan untuk duduk hilang. “ Waduh saya juga tidak tahu mas, kalau masalah mengapa tempat duduk pengunjung di perbolehakan untuk jualan di situ, yang saya tahu papan duduk hilang tersebut memang di lepas oleh warga setempat, untuk apa saya tidak tahu persisinya,” kata Amir pengelola salah satu hotel di Sarangan.CNG.